Sebagaimana tiap 2 bulan sekali saya mendapatkan day-off utk pulang ke Jakarta.Kesempatan
baik ini biasanya saya gunakan sebaik-baiknya untuk menambah jam
terbang long-trip saya,sehingga sejak hampir 3 tahun saya bertugas di
Denpasar sudah puluhan ribu km saya jalani.
Persiapan kendaraan Suzuki Skywave ini menjelang start tidak banyak,
hanya mengganti CVT belt yang baru, ganti kampas kopling assy
menggunakan Suzuki Hayate punya, ganti oli Enduromatic dan busi Denso Iridium.
Setelah tidur sekitar 2 jam, maka tepat Selasa,tgl 26 Juni pukul 2.30 dinihari, motor saya gas menuju pelabuhan Gilimanuk.Saya sediakan waktu 2.5 jam utk jarak 130 km dari Denpasar,yang artinya saya akan berjalan sangat santai dengan average speed
sekitar 40 km/jam.Kota Denpasar tengah tertidur lelap saat saya keluar
dari rumah.Hanya ketika melewati pasar Sanglah,dipusat kota
Denpasar,aktivitas pasar mulai ramai.
Tidak terasa, hampir 3 jam berlalu ketika saya memasuki pelabuhan
Gilimanuk.Alangkah kagetnya saya melihat antrean kendaraan yang sangat
panjang, mencapai 3 km,yang didominasi oleh bus
dan truk.Ternyata,berhubung deras nya arus di pelabuhan Ketapang,
sehingga sudah hampir 3 jam ferry di stop,tidak bisa menyeberang. Dengan
cara selap-selip di-sela2 kendaraan2 besar tersebut, saya berhasil naik
ke ferry dengan tanpa membuang waktu yang terlalu banyak.
Setelah kurang lebih ferry berlayar menyeberangi selat Bali akhirnya
saya mendarat di pelabuhan Ketapang.Keluar dari ferry, kondisi jalan
tidak kalah kusut karena kendaraan besar saling berebut utk masuk ke
ferry,Maklum masih kondisi anak2 liburan sehingga bus2 yang mambawa
pelajar2 membanjiri pelabuhan Ketapang.
Sebelum memasuki hutan lindung Baluran, atau dikenal dengan Bajul Mati saya sempatkan untuk sarapan ayam goreng.Nikmat rasanya, karena memang perut lagi kosong.
Sebelum memasuki hutan lindung Baluran, atau dikenal dengan Bajul Mati saya sempatkan untuk sarapan ayam goreng.Nikmat rasanya, karena memang perut lagi kosong.
Selesai sarapan, motor langsung saya arahkan ke Situbondo dengan
melewati hutan Bajul Mati sepanjang 21 km.Pagi itu Bajul Mati terlihat
ramah,tidak seperti kalau saya melewati nya dinihari sekitar pukul 3.00
yang penuh dengan aura angker.
Memasuki kota Situbondo,waktu tempuh saya sudah mulai terlambat sekitar 1
jam dari jadwal,dikarenakan masalah keterlambatan di ferry tadi
pagi.Cuaca cerah dan matahari bersinar mulai terik. Gas motor saya
maintain di 80 km/jam guna mengkompensasi waktu yang terbuang.
Kota Probolinggo terlewati, dan ritme riding saya mulai tidak seperti
yang saya harapkan, karema sering berhenti untuk minum,dikarenakan
teriknya matahari.
Pasuruan pun saya lewati dengan keterlambatan waktu sudah mencapai 2 jam dari jadwal. Karena sudah pukul 14.00, saya berhenti makan diluar kota Pasuruan.RM Padang mejadi pilihan saya. Setelah makan siang, perjalanan saya lanjutkan ke arah Mojokerto. Memasuki kota Trowulan, pandangan saya tertuju ke sebuah papan rumah makan, kepunyaan seorang tokoh Srimulat yang terkenal itu. Berhubung perut masih kenyang, saya tidak jadi makan disitu.
Pasuruan pun saya lewati dengan keterlambatan waktu sudah mencapai 2 jam dari jadwal. Karena sudah pukul 14.00, saya berhenti makan diluar kota Pasuruan.RM Padang mejadi pilihan saya. Setelah makan siang, perjalanan saya lanjutkan ke arah Mojokerto. Memasuki kota Trowulan, pandangan saya tertuju ke sebuah papan rumah makan, kepunyaan seorang tokoh Srimulat yang terkenal itu. Berhubung perut masih kenyang, saya tidak jadi makan disitu.
Jam 19.30 saya memasuki kota Nganjuk dan langsung mencari tempat makan.Karena malas repot, lagi2 sasaran saya resto
Padang lagi.Tidak lama2 motor langsung saya gas lagi menuju perbatasan
Jatim - Jateng di Mantingan. Suasana sepi sekali ketika saya memasuki
wilayah propinsi Jateng, Selasa tengah malam itu.
Menjelang Yogya sudah terakumulasi keterlambatan waktu sekitar 3 jam
dari jadwal. Tepat pukul 2.00 , Rabu dinihari saya tiba di Tugu
Malioboro, Yogyakarta. Saya janji ketemu dengan bro Ibra dan bro Kris ,temen
dari Bandung yang akan pulang ke Bandung disitu.Tepat 2.45 setelah
bertemu mereka, motor kami gas menuju Purworejo.
Section Purworejo - Bandung ini biasanya saya gunakan untuk beristirahat
barang 2-3 jam.Namun dengan adanya teman riding, rasa ngantuk berat
saya yang sudah riding lebih dari 24 jam dari Denpasar dapat dieliminir.
Strategi bro Ibra yang menempatkan posisi riding saya didepan membuat
rasa kantuk saya hilang. Pukul 6.30, Rabu pagi kami sarapan di kota
Sumpyuh dengan menu lontong opor dan bubur ayam.
Perjalanan lanjut menuju Bandung.tepat pukul 12.00 siang saya memasuki
kota Bandung atau dengan kata lain setelah riding 33,5 jam non-stop dari
Denpasar.Waktu tempuh ini sekaligus merupakan rekor baru saya, karena
biasa nya waktu terbaik saya, adalah 37 jam Denpasar - Bandung yang saya
buat 2 tahun yang lalu.Saya puas, walau awal2 nya saya terlambat terus
dari jadwal,tapi pada section penentuan : Yogya-Bandung saya berhasil
membuat maximum attack yang tentunya tidak terlepas dari support bro
Ibra dan Kris.
Setelah menyelesaikan sedikit urusan di Bandung, perjalanan saya lanjutkan ke Jakarta.Rasanya dekat sekali jarak Bandung - Jakarta. Di Rindu Alam saya sempatkan utk foto2 sebentar.
Setelah menyelesaikan sedikit urusan di Bandung, perjalanan saya lanjutkan ke Jakarta.Rasanya dekat sekali jarak Bandung - Jakarta. Di Rindu Alam saya sempatkan utk foto2 sebentar.
Lewat tengah malam, saya tiba dirumah dengan selamat. Tuntas sudah
perjalanan rutin 2 bulanan saya, sepanjang 1.250 km dengan selamat. See U
in my next trip.
No comments:
Post a Comment